Laman

Senin, 20 Januari 2014

Lilin Tak Pernah Menyalahkan Api




Februari diawali, Januari berkata tuk berakhir.
Ramai music disko tak mampu mengusik lembar hati yang hampa.
Riuh ramai obrolan tak sanggup mengisi relung hati yang kosong.

Lilin tak pernah menyalahkan api yang selalu berada diatasnya.
Lilin tak akan marah walaupun api terus melelehkannya.
Lilin selalu mengizinkan api terus menyakiti bagian hidupnya.

Begitupula denganku,
Aku tak pernah menyalahkan Tuhan yang mengirimmu untuk ku kenal.

Aku tak pernah marah walaupun kau lukiskan sakit dipelupuk hatiku,
Meski kau tak sadar itu.
Aku tak pernah menyalahkanmu bila kau pilih hati yang lain.

Kusimpan cinta ini dipojok hati agar ia tak mudah menguap.
Kutata rapi hati ini agar ketika ia berantakan, aku tahu bagaimana harus memperbaikinya lagi.
Dan, kini aku akan menatanya lagi.
Menata dengan pondasi yang lebih kokoh.

Letakmu lebih jauh dari langit
Dan, lebih dalam dari bumi.
Itu membuatku sulit tuk meraihmu.
Namun, rasa indah ini tak pernah salah.
Hati ini, tak pernah salah.
Pilihan, itu pun tak juga salah.
Sudah, Tuhan mengirimmu bukan untuk ku persalahkan.
Tuhan mengirimmu untuk membuatku mengerti bahwa dunia ini begitu indah.
Tuhan mengirimmu untuk  menunjukkan bahwa aku masih punya hidup.
Tuhan mengirimmu untuk memperlihatkan padaku bahwa hidup ini tak hanya kesedihan.
Namun, beribu kebahagiaan.
Seperti api yang bersedia membuat lilin lebih indah dan berguna.
Seperti kau yang bersedia membuat hidupku lebih indah dan bermakna.

Dan, itulah. day to day, i just can see you from behind.

oleh = viviana fe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar