Laman

Selasa, 07 Januari 2014

Potrait of Mind


Apa yang kau fikirkan tentang judul diatas? Apa yang kau bayangkan ketika mulai membaca kalimat yang memiliki size 14 itu? Apa yang tengah kau imajinasikan ketika membaca sederet kalimat berjumlah 13 itu? Apa yang terlintas saat kau membaca rentetan kalimat yang memiliki tipe font  “Times New Roman” diatas?.
Arti bahasanya kah? Dari mana asal bahasa itu kah? Maksudnya kah? Gambar tentang otak kah? Kamera kah? Atau justru tak terlintas apapun kah didalam otak?
Sekarang cobalah untuk merenungkan apa yang kau fahami tentang kalimat berukuran besar diatas !.
Kalimat yang yang sangat erat dengan sisi keidupanmu, satu hal yang kemanapun kau berada selalu ada menghantui mu.
Hal yang membuatmu menjadi seorang seperti sekarang ini.
Hal yang membuatmu mengalami banyak proses hidup, hal yang telah membuatmu jauh berjalan mengalami rentetan dimensi duniamu. Hal yang selalu mampu memberimu angan ini itu dengan segala macam rayuannya.
Taukah kau, kau telah berkonspirasi dengannya selama ini. Sadarkah kau telah melakukan persengkokolan dengan hal itu selama ini. Hingga detik dimana kau berdiri, hingga detik dimana kau masih mampu mengedipkan matamu, detik dimana kau masih meletakkan kakimu di tanah bumi ini dan saat ini kau juga melakukan persekongkolan dengannya.
Hei, apa yang tengah kau fikirkan sekarang? Itu semua sudah ada, didekatmu semakin dekat denganmu dekat dekat dekat dan memang sangat denganmu, merasuk dalam badanmu, semakin merasuk membuat mu semakin takut membuat mu linglung semakin linglung, bingung tak mengerti, takut lagi semakin takut dan dia datang menyapamu “HEI” aku menemanimu dimanapun kau berada. “HEI” aku adalah Fikiranmu !.
Ya, itu dia. Fikiranmu sendiri. Itu yang telah bersedia berteman awal denganmu. Bersedia menemani setiap fragmen langkah hidupmu. Dan dari situlah kau menunjukkan siapa dirimu, menunjukkan warna karaktermu, menunjukkan bahwa inilah jalan hidupmu yang kau ambil dari se-sel dari fikiranmu.
Dan kini akan ku mulai karyaku, kan ku gambarkan dalam berbagai bentuk dari fikiranku. Berbentuk ide yang tertuang melalui sederet tulisan, secoret ilustrasi, segores lukisan, ataupun sepotret foto. Pada akhirnya, “aku adalah apa yang kau fikirkan”, “dan, semua hal tentangku adalah caramu meilihatku”. Dan, inilah AKU, inilah fikiranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar