Apa yang kau fikirkan tentang judul
diatas? Apa yang kau bayangkan ketika mulai membaca kalimat yang memiliki size 14 itu? Apa yang tengah kau
imajinasikan ketika membaca sederet kalimat berjumlah 13 itu? Apa yang
terlintas saat kau membaca rentetan kalimat yang memiliki tipe font “Times New Roman” diatas?.
Arti bahasanya kah? Dari mana asal
bahasa itu kah? Maksudnya kah? Gambar tentang otak kah? Kamera kah? Atau justru
tak terlintas apapun kah didalam otak?
Sekarang cobalah untuk merenungkan
apa yang kau fahami tentang kalimat berukuran besar diatas !.
Kalimat yang yang sangat erat dengan sisi keidupanmu, satu hal yang kemanapun kau berada selalu ada menghantui mu.
Hal yang membuatmu menjadi seorang seperti sekarang ini.
Hal yang membuatmu mengalami banyak proses hidup, hal yang telah membuatmu jauh berjalan mengalami rentetan dimensi duniamu. Hal yang selalu mampu memberimu angan ini itu dengan segala macam rayuannya.
Kalimat yang yang sangat erat dengan sisi keidupanmu, satu hal yang kemanapun kau berada selalu ada menghantui mu.
Hal yang membuatmu menjadi seorang seperti sekarang ini.
Hal yang membuatmu mengalami banyak proses hidup, hal yang telah membuatmu jauh berjalan mengalami rentetan dimensi duniamu. Hal yang selalu mampu memberimu angan ini itu dengan segala macam rayuannya.
Taukah kau, kau telah berkonspirasi
dengannya selama ini. Sadarkah kau telah melakukan persengkokolan dengan hal itu
selama ini. Hingga detik dimana kau berdiri, hingga detik dimana kau masih
mampu mengedipkan matamu, detik dimana kau masih meletakkan kakimu di tanah
bumi ini dan saat ini kau juga melakukan persekongkolan dengannya.
Hei, apa yang tengah kau fikirkan
sekarang? Itu semua sudah ada, didekatmu semakin dekat denganmu dekat dekat
dekat dan memang sangat denganmu, merasuk dalam badanmu, semakin merasuk
membuat mu semakin takut membuat mu linglung semakin linglung, bingung tak
mengerti, takut lagi semakin takut dan dia datang menyapamu “HEI” aku
menemanimu dimanapun kau berada. “HEI” aku adalah Fikiranmu !.
Ya, itu dia. Fikiranmu sendiri. Itu
yang telah bersedia berteman awal denganmu. Bersedia menemani setiap fragmen
langkah hidupmu. Dan dari situlah kau menunjukkan siapa dirimu, menunjukkan
warna karaktermu, menunjukkan bahwa inilah jalan hidupmu yang kau ambil dari
se-sel dari fikiranmu.
Dan kini akan ku mulai karyaku, kan
ku gambarkan dalam berbagai bentuk dari fikiranku. Berbentuk ide yang tertuang
melalui sederet tulisan, secoret ilustrasi, segores lukisan, ataupun sepotret
foto. Pada akhirnya, “aku adalah apa yang kau fikirkan”, “dan, semua hal
tentangku adalah caramu meilihatku”. Dan, inilah AKU, inilah fikiranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar